'

Sore hari cuaca terlihat bersahabat, duduklah seorang gadis dan seorang ibu yang kelihatannya sedang asyik menonton sebuah acara sinetron di televisi.Gadis cantik itu bernama Mahda dan Ibunya bernama Sohra. Tiba-tiba datanglah seorang pemuda tampan memakai kemeja yang sangat rapi serta tas ransel di punggungnya ingin membeli pulsa di counter Ibu Sohra itu.
Pemuda tampan : ‘Ibu pulsa 50 ribu ada ngga?’
Ibu Sohra : ‘Ada,nomornya berapa?’
Pemuda tampan : ‘081xxxxxxxxx’ Sambil mengeluarkan uang dari dalam dompetnya
Si pemuda tampan itu berlalu pergi dengan sikap dinginnya, diam-diam Mahda terpesona melihat pemuda tampan itu. Seketika timbullah di benaknya untuk meminta nomor handphone pemuda itu dari Ibunya.
Mahda : ‘Ibu boleh minta nomor cowo yang tadi?’ Dengan nada yang memohon'
Ibu Sohra : ‘Untuk apa nak? Mau ngerja’in orang ya’
Mahda : ‘tdk bu, Mahda seneng aja ngeliat cowo itu..’
Ibu Sohra : ‘Ya udah ambil sana di handphonenya ibu’
Mahda : ‘Makasih ya bu, ibu memang baik banget’. Tanpa berfikir panjang Mahda pun mengirim sms kepada pemuda tampan itu
Mahda : Assalamualaikum,, boleh saya tau nama anda? Tidak lama kemudian dengan perasaan deg-deg an,di terimalah 1 balasan sms dari pemuda itu. Si pemuda : Waalaikum salam.. boleh,nama aku Awi.. boleh tau ngga ni siapa? Barulah Mahda ingin membalas sms dari awi. Terdengarlah nada dering panggilan dari Awi, Tanpa berfikir panjang Mahda dengan perasaan yang tidak karuan menerima telfon dari Awi.
Setelah hampir kurang lebih 1 jam mereka berbincang-bincang, Mahda semakin penasaran dengan Awi. Ternyata Awi tinggal tak jauh dari rumah Mahda,terbersit dalam hati Mahda ‘Andai diriku dapat mendapatkan cintanya! Tetapi ketika ku lihat, Awi itu orangnya cuek abis. Tuhan sebegitu sulitkah meluluhkan hati seorang pria’.
Mahda yang mengetahui makanan favorit Awi adalah Nasi goreng. Karena demi mendapatkan hati Awi Mahda rela membeli nasi goreng padahal jam sudah menunjukkan pukul 11 malam,dengan mengendarai sepeda motor Mahda membeli makanan favorit Awi itu kemudian mengantarkan makanan itu kerumah Awi. Awi menerimanya dan berterima kasih kepada Mahda,Mahda pun pulang dengan perasaan yang berbunga-bunga. Tanpa diketahui mantan Awi yang rumahnya hanya berjarak 3 rumah dari rumah Awi itu melihat kehadiran Mahda.
Sepulangnya dari rumah Awi, mereka berbincang melalui via telfon. di situlah Mahda mengetahui kalau tadi itu mantan Awi melihat Mahda di depan rumah Awi,meski sudah tak ada hubungan apa-apa lagi tetap saja dia cemburu melihat kedekatan Awi dan Mahda.
Keesokan harinya sepulang sekolah Mahda sengaja singgah di rumah Awi, Awi banyak cerita tentang mantannya itu. Hubungan mereka bertahan sampai 3 tahun lamanya,banyak hal yang tak dapat terlupakan oleh Awi. Awi pun sempat memperlihatkan buku diary dari mantannya itu dan terlihat ada sebuah foto yang mungkin foto itu adalah foto mantannya,hubungan mereka berakhir karena mantannya itu selingkuh dengan pria lain. Awalnya Awi menerima dan memberikan kesempatan kembali untuk mantannya itu, tetapi diam-diam mantan Awi tersebut masih menjalani hubungannya dengan 2 pria. Ketika Awi mengetahui hal tersebut Awi memutuskan hubungan mereka, tetapi sampai saat itupun mantannya tak pernah menerima bila Awi dekat dengan wanita lain.
Setelah Mahda mendengar semuanya dari Awi, Mahda permisi untuk pulang ke rumahnya. Sesampainya Mahda di rumahnya, tanpa basa-basi Mahda menuju kamarnya. Akhirnya hati Mahda semakin bergejolak, ingin rasanya Mahda mengobati luka di hati Awi dan membuat dia bangkit kembali setelah perih yang dirasakan dari mantannya yang begitu tega menyakiti dan menyia-nyiakan cintanya.
Hari demi hari Mahda dan Awi semakin dekat,suatu ketika Mahda berbaring di depan televisi seorang wanita datang membeli pulsa di rumah Mahda. Dalam hati Mahda berkata wanita itu sama persis dengan foto yang pernah dilihatnya di diary mantannya Awi,wanita itu tersenyum kepadanya Mahda membalas senyuman wanita itu. Yakinlah Mahda kalau perempuan yang tadi adalah mantan Awi. Mahda segera mengirim sms ke Awi yang berisikan :
Mahda : Assalamualaikum.. Cuma ingin memberitahu,kalau tadi mantan kaka datang ke rumah buat beli pulsa gitu.
Awi : Waalaikumsalam.. Oh gag usah di perhati’in,sekarang kan udah larut
Malam lebih baik ade tidur aja ya daripada mikirin dia yang gag penting..
Mahda : Okelah,kaka juga cepet bobo ya! Happy nice dream
Awi : Ia adikku sayang,happy nice dream too
Seminggu telah berlalu Mahda kembali berbaring di depan televisi,pada saat yang sama datanglah kembali wanita yang sepertinya wanita itu adalah mantan Awi tetapi dia datang tidak sendiri dia datang bertiga dengan wanita lain. Hal yang membuat Mahda merasa terganggu ketika Mantan Awi dengan sengaja membicarakan Awi dengan temannya itu ‘Tau ngga tadi aku ke rumah Awi loh’. Karena tak tahan mendengar percakapan mereka,Mahda bangun dan menuju ke kamar. Mahda terus merasa di hantui dengan kehadiran mantan Awi yang datang berkali-kali itu,dia semakin pesimis tidak akan pernah bisa memiliki cinta dari Awi.
Pada malam hari tepat di kamar Mahda terus melamun semakin hari dia semakin mencintai Awi dan sebaliknya Awi pun sudah menunjukkan rasa cintanya kepada Mahda,tapi sampai saat itupun Mahda merasa tergantung karena tidak adanya kepastian akan hubungan mereka berdua. Dan dengan sangat terpaksa mau tidak mau Mahda memilih untuk mengalah mungkin Awi belum bisa melupakan dan masih berharap kepada mantannya itu. Tiba-tiba Awi menelfon dan Mahda mengangkatnya, ‘inilah saat yang tepat untuk membicarakan semuanya kepada Awi agar semua bisa jelas’ kata Mahda dalam hati
Awi : Assalamualaikum..
Mahda : Waalaikusalam, kak sebenarnya ada hal yang mau aku bicara’in..
Awi : Ya udah ngomong aja sekarang!
Mahda : Selama ini gimana sih perasaan kaka ke adik? Kaka nganggap adik sebagai apa?
Awi : Selama ini kaka nganggap kamu seperti adik sendiri
Mahda : Oh.. gitu ya kak. Ya udah makasih banyak deh udah nganggap aku sebagai adik..
Dengan perasaan kecewa Mahda langsung menutup telfonnya tanpa mengucap salam. Seakan Awi menghujam benda yang sangat tajam yang membuat hati Mahda terluka. Mahda tak kuasa menahan tangisnya ketika mendengar jawaban dari Awi bahwa dirinya tak lebih hanya seorang adik. Tak lama kemudian Mahda berbicara seorang diri ‘Ternyata semuanya sia-sia,betapa sakitnya ketika cinta tak berbalas. Mengapa dia memberiku harapan jika pada akhirnya hanya menganggap aku sebagai seorang adik. Aku putuskan tuk pergi jauh dari kehidupannya,maaf aku tak bisa jadi adik bagimu.. Mengapa tak sejak dulu kau katakan hanya menganggap aku sebagai seorang adik,mungkin aku tak akan pernah menaruh cinta untukmu.
Awi terus mencoba menghubungi Mahda tapi tak pernah ada jawaban,Mahda terlanjur kecewa di buatnya. Sebenarnya tanpa sepengetahuan Mahda Awi juga menyimpan rasa cinta untuk Mahda tetapi Awi menunggu saat yang tepat untuk menyatakannya. Awi tak menyerah begitu saja dia kembali menghubungi Mahda,keberuntungan ada di tangan Awi. Mahda mengangkat telfon dari Awi.
Awi : Assalamualaikum..
Mahda : Waalaikumsalam, ada apa?
Awi : Mohon dengarkan aku kali ini saja setelah itu kalau adik mau marah terserah. Sebenarnya sudah sejak lama kaka menyimpan rasa dengan adik tetapi kaka tak tahu harus ngomong apa, Kehadiran adik selama ini membuat rasa sakit akibat mantan kaka terobati dan kehadiran adik juga yang membuat hidup kaka kembali berwarna. Sedikit demi sedikit rasa cinta kepada mantan kaka itu hilang tak berbekas menggantikan rasa cinta kaka ke adik. Adik yang membangkitkan kaka dari keterpurukan,adik segalanya bagi kaka.. Terima kasih dik terima kasih sayang, Adik mau kan jadi pacarnya kaka?
Mahda : ngga’
Awi : Kenapa? Apa adik masih marah?
Mahda : ngga,adik ngga akan menolak karena adik juga cinta dan sayang ma kaka..
Malam telah menjadi saksi cinta Mahda dan Awi, tepatnya tanggal 27 April 2010. Semoga tak ada lagi yang jadi penghalang cinta mereka!